17 Januari, 2008

air mata

Tahu kah kamu? Bukan, aku bukan tahu, he…

Pernahkah kalian menangis? Kapan?

Tentu pernah, biasanya kalau kelewat sedih, kelewat senang, kelewatan ketawa-ketawa, kelewatan pedes pas makan baso. (makanya, jangan suka kelewatan:p - yang sedang2 ajah)

Tau nggak kenapa kita suka ngedadak pilek kalau lagi nangis? Jawabannya adalah, karena ternyata yang namanya air mata itu mengalir kebawah (ya iya lah kebawah, klo keatas namanya terbang!), maaf- focus lagi nyok… Jadi, “umbel” dadakan itu sebenarnya berasal dari air mata yang tidak menuruni pipi, melainkan masuk ke rongga hidung. Makanya rasanya sama2 asin, he… kok tau asin sih? Berarti…..

cerumen

Belakangan ini, sy sedang keranjingan membaca. Apaaa aja dibaca, mulai dari iklan-iklan di billboard saat sy sedang diperjalanan, spanduk2, koran bekas gorengan, sampai segala rupa buku yang biasanya malas dilirik karena gaya bahasanya monotonpun, kini berhasil dijadikan camilan. Nah, untuk kedepannya- sy akan mencoba berbagi cerita dari hasil camilan itu.

Camilan pertama, berasal dari sebuah buku berjudul “tubuh ajaib” dengan penulis Dr. Stephen Juan.

Dalam buku ini banyak dibahas beberapa misteri aneh dan menakjupkan tubuh kita. Salah satunya yang unik adalah mengenai cerumen. Cerumen biasanya berupa sesuatu yang lengket, berwarna kuning, kotor, dan agak menjijikan, tapi penting untuk kesehatan. Cerumen ini memang sengaja dibuat lengket, karena berfungsi untuk menahan masuknya debu, bakteri, jamur dan atau benda asing ke dalam salah satu wilayah tubuh yang paling peka yaitu telinga. Nah, oleh karena itu menurut pandangan kesehatan, boleh jadi menyisakan sedikit cerumen itu menjadi gagasan yang baik, tapi jangan sampai dengan alasan itu kita jadi malas membersihkan telinga ya... bersih itu tetap perlu dan haruss!

Jadi, apakah gerangan cerumen yang dari tadi kita bicarakan itu? Ada yang tau??