27 Desember, 2014

Ketika Tempat sampah bertengger di angkot Bandung

Kota Bandung belakangan ini terasa begitu berbeda dan banyak perubahan yang baik sejak dipimpin oleh Walikota baru yang dipilih oleh warga Bandung. Salah satunya adalah munculnya peraturan mengenai kewajiban menyediakan tempat sampah dibeberapa tempat yang ditentukan, dan banyaknya himbauan dalam spanduk, agar tidak membuang sampah disembarang tempat.
foto diambil dari FB Ridwan kamil untuk bandung
 Meskipun tidak semua angkot Bandung menyediakan tempat sampah, setidaknya sekarang sudah ada beberapa angkot yang mulai sadar, dan atau dipaksa sadar akan kebersihan. Bagi saya yang suka makan dan minum di angkot, keberadaan tempat sampah ini sangat membantu untuk mengurani beban sampah yang biasanya saya simpan sementara dalam tas. Namun, penampakan ini mengingatkan saya pada angkot di kota ini, beberapa tahun lalu, yang pernah saya kisahkan disini
Tempat Sampah dalam Angkot Bandung 2014
Kalau Fasilitas sudah disediakan, maka tak ada alasan lagi untuk membuang sampah sembarangan.

20 Desember, 2014

Buah Nangka yang selamat - Kondisi terkini wilayah Bandung Timur, seminggu pasca Puting Beliung

Pada hari kamis, 18 Desember 2014 yang lalu, kawasan Bandung timur dikejutkan dg hadirnya angin puting beliung. Beritanya disini
Ini sebagian foto keadaan jalan pamekar raya menuju pasar gedebage. Kala itu tepat 4 hari setelah kejadian puting beliung, saya melewati jalan dekat rumah menuju pasar gedebage. Suasana lengang karena masih pagi, namun geliat perekonomian tampak sudah stabil. Beberapa orang sedang membereskan rumahnya yang sebagian tak beratap, beberapa orang lainnya ada yang mengumpulkan reruntuhan juga sampah dalam satu tempat agar mudah diangkut, pasarpun sudah sangat ramai. Posko bantuan telah berdiri, namun terlihat sepi. Melihat tenda besar seperti itu, mengingatkan saya saat menjadi relawan pada kejadian gempa bumi di Bantul Yogyakarta, yang kisahnya pernah saya tulis disini.
Salah satu yang menarik perhatian saya adalah pohon nangka berbuah nangka tanpa dedaunan. Betapa putaran angin telah melenyapkan segala yang rimbun dan kuat, namun tak dapat melepaskan sesuatu tanpa izin pemiliknya (baca:Allah SWT), meskipun hanya tiga buah nangka kecil-yang mungkin tidak lebih berat dari tembok rumah, ribuan genting dan plang besi.
"Tidak ada suatu musibah yang menimpa (seseorang), kecuali dengan izin Allah; dan barang siapa beriman kepada Allah, niscaya Allah akan memberi petunjuk kepada hatinya. dan Allah Maha mengetahui segala Sesuatu" (QS. At-Tagabun:11)

Penampakan Angin Puting Beliung di Langit Bandung Timur, ubah ekspresi wajah warga jadi panik

Kamis sore 18 Desember 2014 sekitar pukul 16.30-17.00 warga Bandung timur dikejutkan oleh angin puting beliung yang bergemuruh dilangit.
Kredit: Handry

Kala itu saya sedang berada dalam angkot didaerah pasar ujung berung. Awalnya saya heran, kenapa hampir semua pejalan kaki memandang ke langit? lalu saya ikut-ikutan memandang ke langit sebisanya dari dalam angkot. "Tidak ada apa-apa" ujar saya dalam hati. tapi semakin dekat angkot melaju, semakin banyak warga yang heboh berkumpul memandangi langit. Hingga akhirnya tampaklah sebuah putaran angin berwarna abu-abu tua. putarang yang besar dan berhasil menerbangkan sampah-sampah dan debu disekitar. Pikiran daya langsung tertuji pada suami dan anak-anak dirumah, yang menurut logika saya, angin besar yang saya lihat itu ada diposisi yang sama dengan posisi rumah saya. beberapa detik sebelum melihat angin tersebut, saya sedang chatting dengan suami. Namun pasca melihat angin, obrolan kami sempat terputus. Ya Allah.. saya terus berdoa untuk keselamatan mereka dan semua warga disekitarnya.
Akhirnya saya turun di Superindo ujungberung untuk selanjutnya naik ojek menuju rumah. Ketika saya turun dari angkot, langitpun bergemuruh keras dan hujanpun turun. Terdengar jeritan manusia-manusia yang saya tidak tau dari arah mana. Sayapun berteduh sebentar diselasar Superindo untuk berlindung, menghindari hujan dan seperti yang lain- ikut memantau angin yang semakin dekat, dengan menggunakan kamera di HP. Angin yang tadinya tampak berputar, akhirnya memudar. Keadaan  ini berbanding lurus dengan tingkat kepanikan yang mulai memudar pula.
Hujan semakin deras, gemuruh semakin keras, saya  memilih untuk masuk kedalam gedung sekaligus membeli beberapa keperluan dan oleh-oleh sekedarnya untuk anak-anak. Setelah selesai, saya  tak menunggu lagi, dan memutuskan untuk langsung pulang meski hujan pasti membasahi saya ketika di ojek. Saya hanya ingin segera bertemu suami dan anak-anak.
Alhamdulillah saya ucapkan saat melihat keadaan rumah yang baik-baik saja meski beberapa sampah menghiasi. Pintu terbuka dan mereka baik-baik saja. Kamipun langsung membahas apa yang kami alami sore itu. Ternyata, jalur angin puting beliung itu memang sangat dekat dengan rumah kami. Bahkan ternyata, korban meninggal adalah warga yang tinggal tak jauh dari tempat saya tinggal. Berikut email yang saya terima dari milis JaBar Peduli keesokan harinya. 

Milist JBP


Jum'at, 19 Desember 2014 | 00:00 WIB
Puting Beliung Landa Bandung, Seorang Tewas

TEMPO.CO, Bandung - Angin puting beliung merusak bangunan dan pemukiman
warga Bandung Timur, Kamis, 18 Desember 2014. Lokasi terparah berada di
Kampung Pangaritan, Kelurahan Cibiru Wetan, Kecamatan Panyileukan, Kota
Bandung. Di lokasi tersebut ratusan bangunan rusak dan satu orang
dinyatakan meninggal setelah tertimpa reruntuhan tembok yang koyak disapu
angin. (Ini Daftar 85 Korban Tewas Longsor Banjarnegara)

Korban meninggal bernama Suti, usia 90 tahun, warga kampung Pangaritan, RT
02, RW 04, Kelurahan Cibiru Wetan, Kecamatan Panyileukan. Keluarga korban,
Ade, mengatakan pada saat kejadian Suti sedang berada di dalam rumahnya.
Setelah angin berhenti, keluarga menemukan Suti sudah dalam keadaan
meninggal tertimpa reruntuhan tembok.

"Pada saat penghuni rumah yang lain mencari tempat perlindungan, Mak Suti
sedang berada di rumah. Ia tidak mengetahui ada kejadian angin puting
beliung," kata Ade. (Relawan Longsor Banjarnegara Tewas Saat Evakuasi)

Ade mengatakan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 16.30. Angin kencang
tersebut sempat membuat warga panik. Sebagian warga keluar dari rumahnya
mencari tempat yang aman. Selain diterpa angin, pemukiman padat penduduk
tersebut pun diterpa material bangunan yang dibawa angin.

Pantauan Tempo setelah kejadian, terlihat ratusan rumah di tiga RW di
kampung Pangaritan mengalami rusak. Material bangunan dan dedahan pohon
berserakan sehingga menyulitkan akses pengedara motor dan pejalan kaki.
Selain itu, satu buah gardu listrik meledak yang mengakibatkan listrik
padam.(Hujan Deras, Warga Kampung Ini Dilanda Ketakutan)

Terlihat tim Badan penanggulangann Bencana Daerah Jawa Barat sedang
mengumpulkan data dan informasi akibat dari bencana tersebut. "Saat ini
kami kesulitan mengumpulkan informasi karena listrik padam dan hujan terus
mengguyur," kata seorang petugas BPBD kepada Tempo.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Tempo, terdapat belasan warga yang
mengalami luka. Empat diantaranya telah dibawa ke rumah sakit.

IQBAL T. LAZUARDI S

Kala itu, saya secara pribadi sempat sangat bersyukur, karena saat itu saya memutuskan untuk pulang memakai angkot caheum-cileunyi yang jalurnya cukup jauh dari jalur angin puting beliung. Seandainya saya pada jam tersebut memilih lewat jalur gedebage, mungkin saya akan terkena putaran angin tersebut, sebagaimana keadaan yang saat ini tampak di sekitar gedebage. Pohon tumbang, tiang listrik ambruk, genting beterbangan, atap seng & plastik sudah pasti berserakan. Saya bersyukur karena saya terhindar dari musibah ini, namun disisi lain saya turut prihatin pada warga yang menjadi korban. Semoga Allah memberikan kesabaran dan memberi kemampuan para korban untuk berobat agar sehat kembali, juga mampu membangun memperbaiki apa-apa yang rusak.
Artikel ini sekaligus pemberitahuan kepada saudara-saudara dan teman-teman saya yang kemarin khawatir pada keadaan kami yang berada dekat lokasi puting beliung. Terimakasih atas perhatiannya pada kami..

17 Desember, 2014

Kenapa Jengkolers harus nongkrong di cafe D'jengkol?

Jengkol oh jengkol... dengan malu-malu kukatakan bahwa jengkol adalah makanan yang selalu kurindukan (celingak-celinguk takut ada yang denger). Gimana nggak? jika sebagian dari kita biasanya tak menyadari kapan kita mulai menyukai satu makanan, nah bagi saya, jengkol ini memiliki sejarah yang sangat jelas. Saya ingat betul diusia saya yang kira-kira 5 tahun, kala itu saya tinggal di rengasdengklok-karawang-jawa barat. Rumah saya berada di pinggir jalan besar yang berseberangan dengan sebuah rumah makan, disanalah saya selalu membeli semur jengkol, untuk apa? untuk di-ca-mil. Sepertinya saat itu saya belum terkontaminasi oleh isu-isu negatif mengenai jengkol yang bisa menyebabkan bau. Saya menikmati semur jengkol dalam plastik selayaknya anak-anak jaman sekarang menikmati batagor dalam plastik. Jika saya mengingat hal itu, rasanya saya ingin malu, takut orang lain tau. hahaha.. (katanya ingin malu, tapi nyatanya malah ngeces ni terbayang kelezatannya).
Namun  setelah mendengar kang Gunarsa- owner d'jengkol berkata bahwa motto mereka adalah "memasyarakatkan jengkol, dan menjengkolkan masyarakat", saya jadi bangga karena saya sudah familiar pada jengkol jauh sebelum saya tau bahwa jengkol itu bau.
Eits, ternyata terjadi lagi, kenangan saya bersama jengkol membuat saya lupa untuk bercerita tentang cafe baru di Bandung yang menjadikan jengkol sebagai menu utamanya.
Ngomong-ngomong mengenai Jengkol, hari minggu kemarin saya dan beberapa teman Blogger Bandung datang dan makan siang di cafe baru bernama d'jengkol. Cafe yang kala itu baru beroperasi selama seminggu, bertempat di jl. Banteng no 50. Tak sulit mencarinya, karena posisi cafe yang cukup strategis yaitu dekat dengan lapangan lodaya. Siang itu kedatangan kami disambut dengan ramah oleh kang Gunarsa, sambil melihat-lihat ruangan yang didesign ala rumahan, beberapa blogger kepo pada asal muasal cafe ini. Maka berceritalah kang Gun "Awalnya kami menjual produk sambel jengkol secara Online. Setelah berjalan dua bulan, tercetuslah ide untuk membuat cafe dengan menu utama jengkol. Meskipun begitu, disini juga tetap menyediakan menu selain jengkol, agar pengunjung yang tak menyukai jengkol, tetap bisa makan dan nongkrong disini". Saya yakin kelak akan banyak orang yang nongkrong disini, itu karena di cafe ini disediakan wifi dan buku untuk mengusir bosan.
Setelah puas mengobrol, kamipun mulai menikmati masakan dengan resep khusus dari ibunda kang Gun sang owner, yaitu sajian makan siang serba jengkol dan ayam goreng hangat favorit Seruni balitaku yang ikut nimbrung. Ini dia menu-menu jengkol yang ada di cafe d'jengkol: Semur jengkol, rendang jengkol, balado jengkol, goreng jengkol, sambel jengkol, dan lumpia jengkol.
Menu D'jengkol by inke
Dari sekian menu jengkol, yang paling saya sukai adalah semur jengkolnya, karena texturnya lembut dan bumbunya meresap kedalam raga si jengkol. Lumpianya cukup ringan untuk dijadikan camilan, apalagi kalau dilengkapi cocolan bumbu kacang, hm... yummy. (catatan saya tentang lumpia, sebaiknya si jengkol diiris memanjang bak keju, lalu isinya disiram satu sendok telur ketika membungkusnya, agar bihun & jengkol bersatu padu dan tidak  berantakan saat dicabik-cabik dengan hot nya oleh gigi para jengkolers). Dua level sambel jengkol yang menjadi tonggak berdirinya cafe d'jengkol inipun tak luput dari perhatian saya. Textur dan penampakannnya mirip sambel tempe, rasanya mirip jengkol yang ditumbuk bersama cabe rawit, hehe ya iya laaahh. Kata kang Gun yang sempat promosi di Dago car free day, sambel jengkol ini punya dua level pedas, yaitu level mengharukan bagi yang tidak suka pedas, dan level masbuloh bagi pecinta pedas. Bagi saya dan teh Tian, masbuloh ini masih kurang pedas, sedangkan bagi teh Nchie, ini level yang bikin lidahnya ber seuhah-seuhah tak henti. Masalah harga, menu yang paling murah adalah rp.3000 dan yang paling mahal 25.000. Kalau mau paket sawaregna juga bisa sekitar rp.55.000. Liat angkanya sih masih kebayang dikantong lah ya..Buktinya ada karyawan kantor yang makan siang disini, berarti harganya bersaing khaan. Ohiya hampir lupa, katanya di cafe ini juga ada menu mie instant yang disajikan sesuai dengan gambar di bungkusnya, tapi sayang kemarin saya tidak pesan menu itu. Lain kali mau minta buktinya sama kang Gun aah... (sksd gtm)
Cafe D'jengkol by inke
 Nah, foto merah ini adalah penampakan cafe&resto D'jengkol yang sangat hommy. Kalau tak ada banner didepan, pastinya orang akan ragu kalau disini menerima manusia-manusia kelaparan. Itu dia salah satu ruangan dengan konsep lesehan, selain ruangan lainnya yang memiliki kursi/sofa dan meja. Buku-buku disediakan untuk pecinta baca yang sedang menanti pesanan, sedangkan permen-permen diberikan secara gratis bagi yang ingin menyembunyikan kenyataan bahwa ia telah tergoda makan makhuk bernama jengkol.
Kalau anda terlalu malu untuk ketauan suka jengkol, sepertinya sistem catering dan delivery servis bisa dimanfaatkan. Tinggal angka telepon, pencet angka (022.7305756 lalu pesanlah menu sesuka hatimu sambil berbisik-bisik.
Fasilitas penting by inke




Kalau kumpulan foto hijau ini adalah Fasilitas penting yang ada dalam cafe D'jengkol. Mengapa saya masukkan hal ini kedalam obrolan mengenai cafe? karena bagi saya pribadi, tempat cuci tangan, toilet dan mushola adalah fasilitas yang wajib bin kudu ada di tempat nongkrong. Kalau salah satu fasilitas penting ini tidak ada, maka akan mengurangi kenyamanan dan ketenangan dalam berkumpul bersama keluarga (maklum lah, ibu-ibu kalau bawa anak balita kan suka terasa rempong nggak jelas). Kalau lengkap gini kan mau makan sambil istirahat panjang jadi tenang.
Sekian dulu review cafe & resto D'Jengkol- tempat nongkrong baru, yang bakal jadi tujuan wisata kuliner di Bandung. Isi dalam blog ini mungkin saja bohong, maka sebaiknya anda datang langsung ke D'Jengkol yang buka setiap hari mulai pukul 10 pagi hingga 10 malam ini, agar bisa membuktikan kebenarannya. Hehe.. Piss

13 Desember, 2014

Menjenguk Tetangga (1)

Kehebatan orang lain bukanlah kehebatan kita
Saya adalah seorang ibu yang tinggal di satu perumahan. Pada hari jum'at, setiap minggunya, saya mengaji bersama ibu-ibu sekitar rumah. namun kali ini kami pulang lebih awal, karena ada tetangga kali yang katanya sakit dan sudah pulang dari Rumah Sakit. Kamipun bersama-sama menjenguk kerumahnya, sebutlah bu Karyo. Kami semua hadir untuk mengetahui kabar dan kisah bu karyo yang kemarin sakit begitu lama, namun tak ada satupun tetangga yang tau. Bu Karyopun bercerita, "Jadi, Minggu kemarin kan seperti biasa saya nemenin vita perlombaan catur tingkat Nasional, harusnya dibekasi 3 hari, tapi baru hari pertama saya udah nggak kuat. Saya bilang ke vita, "vi, mama pulang dulu ya, mau cek ke dokter. nanti kalau rabu mama udah sembuh, mama jemput vita kesini". vita tadinya khawatir, tapi saya bilang nggak apa-apa. akhirnya saya pulang ke Bandung, tapi langsung ke RS, karena saya udah nggak kuat. Dan betul, ternyata saya harus opname, dapet seminggu. Tuh, bapaknya malah yang sibuk di rumah dan bolak-balik nungguin saya di RS". "Ya Allah... bu..."serentak kamipun kaget pada kisahnya. "Kok nggak ada yang ngasih tau kami sih bu?" seseorang dari kami bertanya. "Ah nggak mau ngerepotin, ini juga saya nggak tau siapa yang ngasih tau, kok ibu-ibu pada bisa tau sih" tanyanya sambil tersenyum lemah. "kami tau dari pa yusuf, beliau tanya kemana pak karyo kok jarang keliatan, dan ngga ke masjid. Jadilah kita cari tau.. ternyata Ibu sakit. pas mau nengok ke RS ternyata udah pulang" jelas bu Yusuf. "Ah udah nggak apa-apa, wong sekarang saya udah sehat. Vita juga udah pulang tuh" bu Karyo menunjuk anak bungsunya yang baru kelas satu SMA. "Trus gimana bu? menang lombanya?" "Alhamdulillah, dapet satu mendali Emas dan 2 perunggu".
Diam-diam hati saya merasa begitu bangga memiliki tetangga yang berprestasi di usia mudanya. bukan hanya satu medali emas dan dua perunggu, tapi puluhan juga ratusan piala yang terpajang memenuhi dinding rumahnya. Saya begitu kagum dan bangga tak terkira. Entah kenapa, saya merasa demikian, padahal yang berprestasi bukanlah diri saya sendiri, juga bukan anak atau saudara saya. Apakah karena saya merasa suatu saat saya bisa memamerkan hal tersebut kepada teman atau orang lain? Aduh.. tiba-tiba saya ingin tertawa dengan perasaan bangga yang sempat menyelimuti hati saya itu. Betapa mudahnya kita terlena pada "kehebatan duniawi". Selain itu, sayapun teringat bahwa banyak sekali orang yang sering berlindung dibalik kehebatan orang lain. Apakah itu mengenai seseorang yang tak mau mematuhi peraturan lalu-lintas karena merasa aman dan bangga memiliki saudara yang punya jabatan di Kepolisian, Apakah itu mengenai seseorang yang menyembunyikan kelemahannya dibalik kehebatan saudaranya yang artis, ataupun hal-hal kecil lainnya seperti yang saya rasakan. Mungkin teman-teman pernah melihat seseorang yang begitu tinggi bahasanya, begitu sombong dan seolah banyak tau  mengenai orang-orang hebat, seperti ialah orang hebat itu. Padahal ternyata Ia bukanlah siapa-siapa dan bahkan mungkin Ia lupa untuk menghebatkan dirinya sendiri karena sibuk mengurusi kehebatan orang lain. Astaghfirullahhaladzim.. Semoga yang demikian bukanlah kita. Perlu kita ketahui bahwa belum tentu orang hebat itu senang di perlakukan demikian, mungkin justru tak ingin dibangga-banggakan, ia ingin hidup biasa dan terus berkarya tanpa memikirkan ketenaran. So, Apakah kita ingin menjadi seseorang yang "dianggap berisi" namun ternyata kosong? atau menjadi orang yang "berisi" dengan usaha maksimal kita sendiri?
Terimakasih bu Karyo dan keluarga, ternyata kehadiran saya dirumah kalian menyadarkan saya untuk terus berusaha memantaskan diri tanpa hanya membanggakan prestasi orang lain. Dan satu lagi yang terpenting, saatkita telah benar-benar "berisi" atau berprestasi, bukan berarti kita layak untuk sombong, karena ketika kita sombong-orang lain justru akan tau kelemahan kita. Jika sudah begitu, sia-sialah apa yang sudah kita perjuangkan.

07 Desember, 2014

Dzikir dan doa yang di anjurkan

Selepas sholat wajib, biasanya kita selalu memanjatkan doa-doa yang kita hafal, juga berdzikir. Karena semua hal itu telah menjadi rutinitas, kadang kita melakukannya dengan 'otomatis' atau 'begitu saja' tanpa dihayati kenapa kita harus membaca doa itu. Nah, pada artikel kali ini, saya akan mengingatkan diri saya sendiri mengenai keutamaan dzikir dan doa yang mungkin selama ini belum diketahui atau mungkin terlupakan. Menurut saya, kita perlu tau dan mengerti mengenai segala hal yang kita lakukan, agar kita dapat menghayati dan yakin bahwa apa yang kita baca/lakukan adalah hal yang baik, benar dan sesuai dengan apa yang dicontohkan nabi Muhammad SAW.
Beberapa hadist atau ayat quran yang biasa dibaca sebagai doa akan saya share disini secara berkala. Mengapa berkala? Karena setelah saya posting artikel ini sekarang, mungkin esok hari saya akan menemukan lagi keterangan lain yang berhubungan, jadi, updet terus ya teman.. Oiya, urutan angka dalam hadist/ ayat yang saya share ini tidak berarti no 1 lebih utama dibanding nomor dibawahnya. Ini hanya urutan ketika saya menemukan riwayat dalam buku hadis/Quran.
Bismillah, semoga Allah membimbing dan menjaga segala apa yang saya tuliskan mengenai hal ini.
1. Dari Anas ra., ia berkata: Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Allah Ta’ala berfirman: Wahai anak Adam, selama kamu berdoa dan mengharap kepadaku niscaya aku ampuni dosa yang kamu lakukan dan Aku tidak memperdulikan berapa banyaknya. Wahai anak Adam, seandainya dosa-dosamu bagaikan awan di langit, kemudian kamu minta ampun kepada-Ku niscaya Aku mengampunimu, dan Aku tidak memperdulikan kamu datang ke hadapan-Ku dengan membawa dosa se isi bumi, kemudian bertemu dengan Aku tanpa menyekutukan sesuatu apapun dengan-Ku, niscaya Aku akan mengampuni dosa yang se-isi bumi itu.”(HR. Turmudzi)
2. Dari Ibnu Umar ra. Ia berkata:”Kami menghitung Rasulullah saw. Membaca:RABBIGH FIRLII WATUB’ALAIYYA INNAKA ANTA TTAWWABUR RAHIM(Ya tuhan,ampunilah saya dan terimalah tobat saya. Sesungguhnya Engkau Zat penerima tobat lagi Maha Penyayang) seratus kali dalam satu majlis(satu kali duduk).”(HR.Abu Dawud dan Turmudzi)
3. Dari Ibnu Abbas ra .,ia berkata :Rasulullah saw. Bersabda:”Barangsiapa yang membiasakan membawa istigfar, maka Allah akan melapangkan segala kesempitannya, memudahkan segala kesulitannya dan memberi rezeki yang tanpa diduga-duga.”(HR. Abu Dawud)

06 Desember, 2014

Ketika Allah menutupi Aib kita

Suatu hari dibulan November, saya membaca sebuah pesan yang sangat panjang di sebuah grup WhatsApp. Sejenak saya terdiam dalam haru, merasa bahwa saya adalah manusia yang penuh aib, namun selama hidup ini segala aib itu hanya diri dan Dia yang tau. Dia menyimpannya, bahkan tanpa saya memohon berulang-ulang. lalu bagaimanakah jika aib itu terbuka? betapa banyak nikmat yang telah Dia berikan untuk kita. Dialah Allah Tuhan semesta Alam, tempat seluruh makhluk menggantungkan hidupnya. Artikel yang saya repost  dari BC sosmed inilah yang membuat saya terdiam haru.

Aib

Setelah itu langit tetap saja terang benderang...
matahari pun bersinar makin kemilau...
Kemudian Nabi Musa berdoa lagi, "Ilaahi ... asqinaa...."

Allah pun berfirman kepada Musa,

يا موسىأني أكون بغيثكم و فيكم رجل يبارزني بالمعاصي أربعين عاما.. فليخرج حتى أغيثكم

"Wahai Musa...Bagaimana Aku akan menurunkan hujan kepada kalian sedangkan di antara kalian ada seorang hamba yang bermaksiat sejak 40 tahun yang lalu.Umumkanlah di hadapan manusia agar dia berdiri di hadapan kalian semua. Karena dialah, Aku tidak menurunkan hujan untuk kalian..."

Maka Musa pun berteriak di tengah-tengah kaumnya, "Wahai hamba yang bermaksiat kepada Allah sejak 40 tahun… keluarlah ke hadapan kami... karena engkaulah hujan tak kunjung turun..."

Seorang laki-laki melirik ke kanan dan ke kiri...
maka tak seorang pun yang keluar di hadapan manusia...
Saat itu pula ia sadar kalau dirinyalah yang dimaksud...

Ia berkata dalam hatinya, "Kalau aku keluar ke hadapan manusia, maka akan terbuka rahasiaku...Kalau aku tidak berterus terang, maka hujan pun tak akan turun..."

Maka hatinya pun gundah gulana...
air matanya pun menetes....
menyesali perbuatan maksiatnya...
Sambil berkata lirih,
"Ya Allah...Aku telah bermaksiat kepada-Mu selama 40 tahun... selama itu pula Engkau menutupi 'aibku.Sungguh sekarang aku bertaubat kepada Mu, maka terimalah taubatku..."


Tak lama setelah pengakuan taubatnya tersebut, maka awan-awan tebal pun bermunculan...
Semakin lama semakin tebal menghitam...
Dan akhirnya turunlah hujan...

Musa pun keheranan, "Ya Allah, Engkau telah turunkan hujan kepada kami, namun tak seorang pun yang keluar di hadapan manusia."

Allah berfirman :

يا موسى لقد تاب وتبت عليه,, منعت عنكم الغيث بسببه,, وأمطرتكم بسببه

"Wahai Musa, dia telah bertaubat dan Aku telah menerima taubatnya, karena orang itu lah Aku menahan hujan kpd kalian, dan karena dia pula lah Aku menurunkan hujan..."

Musa berkata :

ربي أرني أنظر إليه,,ربي أرني ذلك الرجل

"Ya Allah...Tunjukkan padaku orang itu... Tunjukkan aku pada orang itu..."

Allah berfirman,

يا موسى.. لقد سترته وهو يعصيني؛
أفلا أستره وقد تــاب وعـــاد إلي؟؟

"Wahai Musa, Aku telah menutupi 'aibnya padahal ia bermaksiat kepada-Ku, apakah sekarang Aku membuka 'aibnya sedangkan ia telah bertaubat dan kembali kepada-Ku...?!"


Subhaanallah sungguh Maha Pengasih Engkau wahai Rabbi....

Kalaulah bukan karena Engkau yang menutupi aib-aib kami...
Tentulah kami akan sangat malu di hadapan para hamba-MU....

Engkau mengetahui dosa-dosa kami dan kemalasan kami dalam beribadah, padahal kami dilihat sebagai orang yg berTAQWA di pandangan para hamba-MU...

Engkau mengetahui kefakiran dan kebutuhan hajat kami, padahal kami dilihat sbg orang yg KAYA di pandangan para hamba-MU...

Engkau mengetahui kelemahan dan keluh kesah kami, padahal kami dilihat sbg orang yg KUAT di pandangan para hamba-MU...

Sahabatku....
Jika Allah Ta'ala, Tuhan yg mengetahui segala perbendaharaan langit dan bumi saja menutupi segala aib hamba-NYA,
Lalu siapalah kita.. Dan apa lah kita sehingga dengan entengnya menyebar luaskan aib dan keburukan saudara kita sendiri tanpa mashlahat...

Merasa seakan diri ini lebih suci, lebih alim, lebih hebat, dan lebih ahli dengan menyebar luaskan keburukan saudara kita....

Tak sadar bahwa ternyata aib kita sendiri sudah menggunung tak terhingga....
Semoga kisah singkat ini bisa menjadi bahan renungan kita untuk selalu memperbaiki diri,,, SELAGI ALLAH MENUTUPI AIB KITA....

Sumber
Kitab "Fii Batni al-Huut" oleh Syaikh DR. Muhammad Al 'Ariifi

Bagaimana Cara Merubah file CDR ke JPG / cara menyimpan file coreldraw dengan format jpg

Setelah bertahun-tahun mengalami kebingungan merubah file cdr ke jpg, akhirnya hari ini saya menemukan caranya. Kalau dulu biasanya saya selalu merubahnya ke file pdf atau nyerah minta tolong ke Aa-aa rental komputer untuk merubah ke file jpg. Meskipun begitu, ternyata tidak semua Aa rental komputer mengerti, kalaupun ada yg mengerti, Ia melakukannya dengan cepat sekali, sampai-sampai saya tidak bisa mengingat tahap demi tahap prosesnya. Nah, ketika saya nemu artikel ini pun, lalu saya praktekkan sampai berhasil, ternyata saya belum bisa ngolotok kalau kata orang sunda mah. Jadilah saya repost di blog saya ini, untuk mempermudah proses pencarian saya suatu saat nanti. Berikut ini artikelnya:

Cara Merubah CDR ke JPG / cara menyimpan file coreldraw dengan format jpg

Permisi... Apakah Agan merasa kesulitan setelah membuat object pada CorelDraw kemudian pas disimpan tidak bisa menggunakan format JPG ?
  Upzz.. Tidak kaya PhotoShop setelah disave kemudian bisa langsung mengganti format typenya :) CorelDraw tidak dapat langsung menjadi JPG. Buktinya tidak ada khaan pas anda save file kemudian pilih formatnya ? :) Nahh.. Anda save aja dulu dengan format CDR kemudian setelah menuruti langkah-langkah dibawah ini anda sudah dapat object JPG. TKP!


Langkah 1
Buka file CDR anda yang akan mau di rubah ke JPG. Kalau gatau caranya, gampang,! Disini saya akan jelaskan langkah – langkah nya dengan KONGKRIT kata guru IPA ane
Klik menu file - open (Ctrl+o)
Collection





Langkah 2
Klik Bitmaps – Convert to Bitmap maka akan muncul kotak dialog kurang lebih seperti ini :

Jangan takut anda bisa langsung pilih ukuran Resolution nya, untuk resolution bisa anda pilih yang standart saja yaitu 300 dpi, jika file yang mau anda rubah dengan ukuruan besar maka kurangi ukuran Resolutionny.
Setelah itu beri tanda centang pada kotak Apply ICC Profile dan kotak Transparent Background nya. lalu klik OK

Maka dengan secara otomatis file anda yang tadinya .cdr sudah menjadi sebuah Bitmap (gambar).
Langkah 3
Di sini anda tinggal mengeksportnya ke dalam bentuk JPG
adapun caranya klik menu file – Eksport (Ctrl+E)


Kemudian anda pilih lokasi diamana anda mau menyimpan file tersebut – beri nama di kotak File name dan pilih format JPG Bitmap di dalam kotak Save as type :



Kemudian klik tombol Export yang ada di bawah kotak dialog
Berikutnya anda akan di suguhi lagi dengan kotak dialog seperti ini :



Untuk pengaturannya biasanya corel secara otomatis telah mengaturnya, jika corel anda tidak mengatur dengan otomatis anda bisa mengaturnya sendiri , yaitu
Pada kolom Image Size terdapat kotak Width, Height, Format Resolution, Resolution, Maintain aspect ratio dan Maintain original size
Dalam kotak width dan height isi dengan 100 %
Di kotak Format Resolution pilih pixels
Di kotak Resolution isi dengan 300 dpi
Sedangkan di kotak Maintain aspect ratio di beri tanda Centang dan untuk kotak Maintain original size tidak usah di sentuh .. hehe
Contoh Hasilnya pengaturanya bisa di lihat di bawah ini :



 Berikutnya anda akan di hadapi dengan kotak dialog .. tapi kali ini berbeda, anda cukup klik Option pada kotak dialog tersebut lalu isi angka 100 di kolom Dither Intensity, lalu klik OK.
Jika sudah maka akan muncul kotak dialog seperti ini :
Langsung saja anda beri centang pada kotak Optimize kemudian di kolom Sub Format pilih Standard (4:4:4) lalu di bagian Compression tarik hingga angka 18, Sedangkan di Smoothing nya tarik hingga angka 93, kurang lebih seperti ini :
kemudian klik OK.
SELESAI
Kalo berhasil Agan sudah mendapatkan object dengan format JPG, kalo belum coba ulangi lagi langkah-langkahnya  secara Logis.
 ***
Artikel  ini saya repost dari blognya yodi , silahkan dikunjungi. Terimakasih Yodi, tulisan anda sudah bermanfaat buat saya dan juga buat orang lain yng membutuhkan. hehe..