28 November, 2006
Pasar
Hampir disemua pasar di Bandung, akan tampak suasana seperti ini. Para Ayam gantung diri karena putus asa, ada juga yang digantung karena dianggap telah bersalah, ada juga yang membiarkan diri digantung dengan penuh kesadaran dan penerimaan akan takdirnya. he... apa sih, nggak penting ya?!. Sampah juga pasti mudah ditemukan- selain karena harumnya yang tak bisa disembunyikan, juga keadaannya yang menggunung, membuatnya mustahil untuk bersembunyi. ya... begitulah indonesia. banyak orang pinter, tapi teknologi pengolahan sampah belom juga bisa dipraktekkan. dan sepertinya takkan pernah bisa - selama masyarakat belum sadar untuk bekerjasama (tidak buang sampah sembarangan, memisahkan sampah organik dan non organik) dan Pemerintah tidak peka. foto2 ini diambil disalah satu pasar diBandung.
suatu tempat di Bandung
adakah yang dapat menyangka dimana gerangan tenpat2 menakjupkan ini berada? Rumah sakit! sepertinya hanya ada satu RS di Bandung Yang punya Healthy garden, Helipad, dan ruangan santai dengan lagu slow di lantai paling atas (kalo nggak salah lantai 9). kebayang kan... apa yang bisa dilakukan di tempat2 itu? salahsatunya adalah memandang aktivitas bandung bagian situ*.
oya, nggak salah kan klo saya foto2 di RS? he.. salah sendiri View-nya enakeun..
21 November, 2006
Akhir Perdebatan sengit manusia2 kecil
Kipas angin pemberi pesan
suatu waktu, salah satu teman kantor saya masuk ruangan, "wah seger... angin dari mana nih?" katanya singkat, sambil celingukkan mencari sumber kesegaran. selama beberapa menit berlalu, Ia belum juga menemukan dari mana angin itu berasal. kepalanya berputar kanan, kiri, depan, belakang, bahkan Ia menjelajah tempat2 tersembunyi, berharap menemukan apa yang dicarinya. Saya hanya memperhatikannya dari sudur lain, membiarkannya berusaha dan menanti hasil usahanya itu. setelah merasa tak menemukan kipas angin disekitarnya, Iapun tampak sedikit purus asa untuk kembali mencari, namun tak lama kemudian- selelah beberapa saat Ia terdiam- Kepalanya mendongak keatas dan berkata "ooohhhh..... disini toh!" sambil manggut2 dan menyunggingkan senyum. Sayapun tersenyum, teringat kejadian yang juga menimpaku saat baru masuk ruangan tadi.
Merasakan dan melihat kejadian kecil itu, saya yakin tersirat pesan dibalik itu!
Kita, manusia, sering kali lupa pada sesuatu yang berada di Atas!
pikiran kita terpaku pada kebiasaan (biasanya, kesegaran berasal dari kipas yang ada di sekitar saya) dan mengakhirkan menengok apa yang ada di atas kita, yang sebenarnya menjadi sumber kesegaran.
DAN, pada kenyataannya juga, kita sering lupa atau mengakhirkan mengingat Alloh (yang di atas) ketika mendapatkan kenikmatan/kesedihan. Ketika mendapatkan kenikmatan, kita berterimakasih pada orang yang memberi kenikmatan itu, namun Lupa berterimakasih pada Sang Pemberi kenikmatan sesungguhnya.
Ingatlah Ia sekarang dan selamanya...
02 November, 2006
Galeri Udara
29 Oktober, 2006
Kumpul Bocah
Hari Raya-Hari yang harus Bahagia..
Ada kisah manis yang sister ceritakan padaku. Setelah Solat Idul Fitri, Rosululloh berjalan menuju rumah, lalu melihat seorang anak sedang menangis. Beliau berhenti dan bertanya pada anak itu "mengapa kamu menangis di hari yang seharusnya kamu berbahagia?". Si anak menjawab sambil terus tersedu "saya tidak punya orang tua dan saudara...". Lalu Rosul berkata "Maukah kau menganggapku sebagai Ayahmu, Aisyah sebagai Ibumu dan anak2ku sebagai saudaramu?". Dengan serta merta, si anak tersenyum bahagia.
Naaaahhh... cerita manis itu menunjukkan, betapa kita harus berbahagia dan menciptakan Kebahagiaan bagi sesama, khususnya di hari raya Idul Fitri ini. Untuk itu, Saya bertanya "adakah yang membuatmu tak bahagia kali ini? dapatkah saya membuatmu bahagia?" (hi... kesannya so' Care ya?) tapi bener deh - if i can...,i will...- karena salah satu hobi sy yang baru adalah melihat orang lain tersenyum :)
Satu yang semakin kusadari, bahwa Keluarga sangat berarti. Lingkungan pertama yang menyapaku saat aku baru datang kedunia, bersama tangis* dan membuatku merasa Ada. So.. ketika ada orang yang kuangkat menjadi keluarga, siap2lah menjadi orang pertama yang sangat berarti. hmmm...
04 September, 2006
Cinta ya Cinta
Karena cinta kita ada
Untuk cinta kita ada
Cinta memberi kehidupan
Kehidupan untuk meraih cinta hakiki
membahas cinta memang takkan pernah habis, takkan pernah bosan, dan tak akan selalu sama. namun cinta itu sendiri membuat perbedaan menjadi indah.
Seorang sahabat pernah berkata padaku; "Cinta itu hebat lo, bisa bikin sakit-sekaligus bisa bikin kuat. Bikin senang juga sedih, sayang-benci. makanya banyak yang senang mencintai walau harus menderita".
Terlepas dari benar tidaknya ungkapan itu dalam kenyataan juga terlepas dari pertanyaan cinta kepada siapa, dapat diambil intinya bahwa cinta, mencintai dan dicintai adalah sebuah kebutuhan, bukan keingian ataupun keharusan.
cinta itu, kadang datang tanpa diundang dan pergi tanpa diantar. kadang pula datang harus dijemput bahkan dikejar.
memang, ketika diri terserang Virus Merah Jambu, dunia terasa begitu penuh warna, indah, menarik, bahkan lucu.Makanya, orang yang terkena VMJ itu selalu tampak ceria dan banyak tersenyum. Jika begini kenyataannya, alangkah indahnya bila semua insan terkena virus ini secara menetap. Dunia akan penuh dengan senyum dan optimisme. Namun, sayangnya keberadaan virus ini kadang meresahkan Hati dan mungkin melenakan, itu karena ada pihak* yang berusaha membuatnya berlebihan, sehingga cinta tak lagi indah.
hanya ada satu pilihan untuk itu;
Mencintai dengan tulus;memberi tanpa menuntut, menerima tanpa mengeluh dan Mencintai dengan wajar juga Mengerti.
Pilihan ini berlaku untuk cinta kepada siapapun, karna cinta itu bebas, tidah memihak dan tidak dapat dipaksa. ia bisa datang dan menghilang, karena Sang pemilik cinta Maha pembolak balik Hati*.
mengandung kejujuran dan ketulusan
menebarkan kebaikan dan keindahan
menguatkan dan memberi kehidupan
wahai sang pemberi cinta,
Rangkullah aku dalam hangat kasihmu
Berkorban untukmu sluruh hidupku
Merindumu dalam setiap degup jantungku
mengingatmu dalam setiap tarikan nafasku
kala ramai juga sepi
senang juga susah
untuk menggapai cintaMu, Tuhan
4 September 06, 00:43
With Love,
-Keu-
Tergugah dari artikel berjudul :
"Jika Tuhan Bersenda Gurau" karya Miranda Risang Ayu
Tentang Dia
Waktu badanku berpeluh kesah
Kau eratkan nadiku yang bersimbah darah
Tengadahkan sakitku dengan senyuman
Kemanakah kaki-Mu berjalan
Saat bola mataku mengendur
Tabahkanlah akalku yang inginkan pejam
Meski ragaku tak lagi beralur
Lapangkanlah lubang hatiku yang terhujam
Dia datang disaat yang tepat
Dengan karakter yang unik
Membawa kesegaran yang telah lama hilang
dari hati seorang insan
pertemuan yang terjalin dengan sederhana
namun memberikan arti yang sangat dalam
meski bukan sebuah harapan dimasa lalu
namun menjadi anugerah yang indah
hadirnya membuat senang
tiadanya membuat hilang
diamnya adalah lukaku
cerianya adalah sukaku
Adakah diri-Mu dipenuhi oleh jiwa
Adakah cinta-Mu berjasad nyata
Yang membuatku mencari dan berangan
Yang membuatku pergi dengan lambaian
(duet; aku dan sahabat)
13 Agustus, 2006
05 Agustus, 2006
kondangan style
salah satu even yang berhasil merubah penampilanku dan teman2ku adalah even kondangan. pasalnya, yang tadinya enggan untuk ber-gaya, jadi tampak gaya. bukannya berkepribadian ganda, tapi menyesuaikan diri geetooo. masa ke kondangan pake sepatu kets ato kaos sich kan malu sama orang, ntar dikira mau olah raga lagi, hehe...
menghadiri kondangan bersama teman2, memotivasi kami untuk menjadi mempelai selanjutnya :) sebuah masa yang tentu akan datang bila sudah masanya...
A step to Be a super trainer!!
Bermimpi boleh saja kan?? Karena, mimpi akan menggerakkan diri untuk senantiasa mewujudkannya. Karena, hari ini adalah mimpiku dihari kemarin. Saya, yang beberapa waktu lalu sempat takut untuk sekedar bermimpi yang tentu saja gratis, kini mulai ketagihan. Ketika kita bersungguh-sungguh untuk mencapainya maka siapkan diri untuk menjemput impian itu, sesungguhnya Ia telah menunggumu menjemputnya meski melalui proses yang panjang, Ia akan tetap menunggu. Sekarang, mungkin proses itu baru sampai tahap menjadi “raja budax”, begitu teman-temanku menyebutnya. Pasalnya, sejak saya berkecimpung di lapangan, baik itu outbound ataupun penanganan bencana, saya kebagian ngasuh’ Anak-anak, dengan simulasi-simulasi ringan.
Bermain dengan anak, sangat menguras energi, gimana nggak? Anak adalah manusia kecil yang tak kenal lelah, mereka bisa bertahan untuk terus bermain, selama permainan itu menarik baginya. Al-hasil, terkadang setelah bermain, suara saya menjadi serak dan mandi keringat. Ketika lelah melanda, sering saya mendengar “kak, besok main lagi yah???” ucapan itu muncul dari bibir-bibir mungil mereka. Dalam hatiku berkata “ aduh de, kakak minta ampuuunnnn, gak mau lagi, capee!” namun, melihat mata mereka yang berbinar penuh harap dan hembusan nafas yang sedikit ngos-ngosan namun tetap terlihat penuh energi, saya tak kuasa menolak, “iya de, nanti main lagi ya…!” begitulah akhirnya. Menjalaninya dengan senang hati bagai kembali ke masa kecil yang tanpa beban, bebas melakukan apa yang diinginkan dan tak kenal kata “sibuk!”.
Saya pun tak mengerti, lingkungan selalu mengarahkanku pada anak-anak, meskipun saya mengarahkan diri pada dunia kerja. Sempat saya mencoba menjadi fasilitator untuk orang dewasa, bisa! Namun tidak seindah bersama anak-anak.
The last, seorang sahabat sempat berkata pada saya ketika saya berada dalam kondisi tak berani berharap “orang Indonesia itu ya! Mimpi aja takut! Payah!”. Berhari-hari Saya memikirkan kalimat itu, lalu mulailah saya bermimpi dan setelah melalui proses, mimpi itupun terwujud. Saya mengulanginya dengan mimpi yang lain, terjadi dan terjadi lagi. So, jangan pernah takut untuk bermimpi, karena mimpi itu gratis, mudah dan bisa dilakukan dimana saja ;)
16 Juli, 2006
Strika tenaga arang
situ lembang, hosh..hosh..
Perjalanan maha panjang menuju situ lembang
Salah satu organisasi yang saya geluti, yang kali ini membawa saya dalam Perjalanan maha panjang menuju situ lembang. Apalagi kalau bukan HI ! organisasi berusia remaja, yang sederhana namun penuh semangat.
Situ lembang yang saya kunjungi ini terasa tak begitu menawan. Padahal dari hasil jepretan kamera amatir terlihat lumayan lah.. mungkinkah lelahnya perjalanan menghapus keindahan yang tercipta?. Pasalnya perjalanan menuju dan meninggalkan tempat itu ditempuh dengan kaki selama kurang lebih 2 x 4 jam. Sebenarnya bisa saja menggunakan mobil, tapi itulah seni-nya HI, memaksimalkan potensi kaki yang kita miliki. Dan, kenyataannya, kita sebenarnya mampu untuk itu! Bahkan lebih dari itu- asalkan ada niat dan keberanian mencoba. Berikut ini beberapa keterangan foto2 yang diambil pukul 8 pagi: 1. bakar ayam bersama, menyantapnya juga bersama. 2.suasana situ yang masih berkabut, dinginnya maaaa 3. tampak seseorang sedang memancing mentari, nggak ding itu bayangan matahari di air situ 4. subhanalloh, ada pohon tanpa daun, menjulang kelangit meski berupa rangka, tetap tampak tegar. 5&6. pemandangan saat meninggalkan lembang.
23 Juni, 2006
Jogja-ku selalu
kota kembang, 5 hari setelah kepulangan dari Jogja
Selama kurang lebih 10 hari menjadi relawati
hidup bersama orang2 yang tentu saja baru dikenal
dengan beragam kepribadian, budaya dan kebiasaan
tak menyangka, menjadi begitu berkesan..
seumur hidup untuk melupakan.......
sehari setelah kepulangan, rasanya asaku masih belum tiba
dibenakku masih terdengar jeritan anak-anak mengajakku bermain "mba'e..main yuk..!!"
juga suara sendu orang tua mereka yang berbahasa jawa, meminta bantuan ke posko
ribut...sekali, terasa lebih ribut dari suasana aslinya...
mataku yang terpejam, tak jua dapat mengajak pikirku untuk sejenak beristirahat
Tuhan.. ternyata separuh hatiku tertanam disana...
Reportase sejenak,
kondisi alam di sekitar posko jabar begitu menawan
hijau dimana-mana, jauh sekali mata dapat memandang
obat jenuh sepertinya...
rumah2 memang banyak sekali yang rata dengan tanah
namun tak disangka, banyak juga rumah&bangunan yang masih kokoh
yaitu bangunan dengan kayu sebagai bahan utamanya
kondisi psikis masyarakat tampak kritis
secara umum, mayoritas masih takut untuk masuk atau dekat dengan bangunan,
sehingga mereka, baik yang rumahnya jelas sudah hancur ataupun yang masih berdiri, lebih memilih untuk tinggal di tenda2 pengungsian, yang dianggap lebih aman
Setiap hari ada gempa susulan, dalam skala kecil
Skala kecil, bagi mereka yang kini menjadi korban
Skala besar, bagi saya yang seumur hidup paling banter merasakan lini
Gempa2 kecil tersebutlah yang membuat korban tak tenang
Bahkan ada sebagian masyarakat, baik dewasa maupun anak-anak yang mengalami traumatis, dan beberapa jenis gajala psikis lainnya, yang semua itu menjadi PeeR bagi kita semua untuk membantu meringankan beban mereka
Satu budaya jawa yang turut membantu recovery masyarakat adalah budaya ”nrimo”
Hal itu pulalah yang membuat masyarakat kembali dapat beraktivitas seperti sediakala
Bagi para korban, Siang adalah waktunya membongkar rumah dan mencari bantuan
Bagi relawan, Siang adalah membantu, membantu dan membantu...
Suasana malam terasa damai dan indah bagi kami yang jarang-jarang dapat merasakan suasana jogja beratapkan rembulan dan bintang yang bersinar.
Namun, ketika melihat sekeliling... hati terasa perih, karena keindahan itu tertutupi oleh "tontonan" anak2 yang tidur bersama angin malam, lansia yang beratapkan langit gelap dan tanpa selimut...
Puluhan orang lainnya yang tentu tak diragukan lagi jiwa sosial dan ketulusannya,
Berharap keadaan berangsur membaik, untuk Jogja-ku dan Indonesia-ku tercinta.
Yakinkan dalam hati bahwa ”Alloh tidak akan memberi cobaan diluar kemampuan hambanya” dan ”Sesungguhnya setelah kesulitan pasti ada kemudahan, setelah kesulitan ada kemudahan”.
Ayo, bangkitlah saudaraku!! Menjadi insan yang lebih kuat dari sebelumnya..
08 Juni, 2006
mohon do'a-nya
Bismillah, mohon do’a dari sahabat semua, untuk bangsa kita, khususnya yang terkena musibah gempa di jawa tengah dan sekitarnya. Mungkin tidak banyak yang dapat kita lakukan, namun do’a yang tulus dan pertolongan nyata dapat meringankan beban mereka.
Pamit, saya bersama tim psikologi dan teman2 relawan lainnya yang berada dibawah payung Posko JawaBarat, akan pergi ke daerah jogja-bantul-imogiri untuk ”melakukan apa yang bisa kami lakukan” khususnya pasca gempa ini. Semoga Alloh selalu membimbing kita, Amin..
27 Mei, 2006
About the Dream
Everyone dreams, but some people never recall dreaming. Others remember only a little about a dream they had just before awakening and nothing about earlier dreams. No one recalls every dream and, in general, dreams are very easily forgotten.
People see in most dreams, and they may also hear, smell, touch, and taste in them. Most dreams occur in color, though the color is often recalled only vaguely. Dreaming thought seems to put things together in new and unexpected ways. In some cases, this has led to important scientific discoveries or highly imaginative creative works.
During REM sleep, the pathways that carry nerve impulses from the brain to the muscles are blocked. Therefore, the body cannot move during dreams. Also, the cerebral cortex-the part of the brain involved in higher mental functions-is much more active during REM sleep than during nondreaming sleep. The cortex is stimulated by neurons (nerve cells) that carry impulses from the part of the brain called the brain stem.
Many experts who study dreams also feel that they are related to deep wishes and fears of the dreamer, and several theories explaining the meaning of dreams have been developed. During the 1890's, Sigmund Freud, an Austrian physician who originated psychoanalysis, developed one of the best-known theories of dream interpretation. Freud suggested that dreams are fulfillments of wishes, usually in disguised form. The disguise-or 'dream language'-involves condensation (combining several ideas into one image), displacement (shifting a feeling from one idea or person to another), and symbolism (the use of symbols to represent what cannot be pictured directly).
Some scientists have suggested that biological discoveries about dreaming have made psychological theories of dreaming, such as Freud's, unnecessary or false. These scientists argue that a dream is a meaningless response of the cerebral cortex to random stimulation from the brain stem. However, waking thought is also a response of the cerebral cortex to stimulation, often random, from the brain stem. Therefore, the biology involved does not make dreams meaningless any more than it makes waking thought meaningless. Most psychiatrists and psychologists still consider dreams psychologically meaningful.
24 Mei, 2006
24 mei 2006
Hari ini, bukan hanya sekedar hari kelahiranku namun juga hari sahabat. Hari yang memang sengaja aku ciptakan sendiri. Meski sebenarnya tak ada hari khusus untuk bersahabat, karena setiap hari memang lebih baik. Namun, datangnya hari lahirku ini telah mengundang para sahabat yang telah lama menghilang, kembali muncul dengan sebuah ucapan dan serangkai do’a manis, baik secara langsung maupun lewat tulisan. Itu semua membuatku kembali menyimpan sejumput harapan akan pertemuan dan kebersamaan yang selama ini terasa langka. Yang sebenarnya dariku, bukanlah ”ulang tahunnya”, karna aku tak pernah lagi merayakan hal itu setelah usiaku 5tahun. Namun adanya kalianlah yang membuatku ceria.
Dan
Kebahagiaan yang nyata dihari ini khususnya adalah sebuah kenikmatan bersyukur akan semua yang telah didapatkan dalam hidupku selama 22 tahun, yang tentu saja dari sang pecinta, yang memberi hidup. Semoga aku dapat terus bersyukur padaMu setiap harinya, dalam setiap hembusan nafasku and every beat of my heart,...
Untuk sahabat
Dia datang disaat yang tepat
Dengan karakter yang unik
Membawa kesegaran yang telah lama hilang
dari hati seorang insan
pertemuan yang terjalin dengan sederhana
namun memberikan arti yang sangat dalam
meski bukan sebuah harapan dimasa lalu
namun menjadi anugerah yang indah
hadirnya membuat senang
tiadanya membuat hilang
diamnya adalah lukaku
cerianya adalah sukaku
...selamat datang sahabat...
20 Mei, 2006
Semut-semut itu
Sang pekerja keras
Selain manusia, banyak makhluk lain yang juga hidup didunia ini. Salah satunya adalah hewan hitam yang kecil ini. Mereka hidup bersama sejenisnya dan tak jauh seperti manusia,mereka juga berorganisasi, mempunyai pemimpin, pekerja dan kebudayaan. Kebudayaan atau lebih pas jika disebut kebiasaan para semut yang positif salah satunya adalah saling menyapa dan berjabat tangan setiap kali berpapasan dengan sesamanya. Entah bagaimana cara pemimpin mereka mengkoordinir dan membudayakannya, sepertinya manusia harus banyak belajar dari pemimpin semut itu,karena banyak teori2 juga pembicaraan manusia mengenai hal tersebut (silaturahmi.keu), namun hanya sebagian kecil yang sudah melaksanakannya. Mungkin kepribadian semut dan manusia berbeda ya...
Ngomong2 mengenai semut, foto diatas diambil ketika terjadi tragedi hujan deras di kawasan pahlawan-bandung. Di rumah tinggal saya, yang memang terbuat dari banyak kayu dan suasana dingin, terjadi hal yang cukup menjengkelkan bagi manusia. Apa pasal? Tempat tinggal masyarakat semut beserta telur2nya, kebanjiran! Sehingga mereka semua keluar dari rumahnya itu sambil menggotong telur2nya untuk diselamatkan, seperti seorang Ibu yang selalu berusaha menyelamatkan anaknya dalam segala kondisi.
Melihat semut sebanyak itu, bulu kudukku langsung berdiri, geli! Selain itu, badanpun jadi bentol karena digigit oleh semut yang merasa terganggu, entah itu terhalangi atau tertindih manusia.
11 Mei, 2006
Curug orok for refreshing
Nama unik ’curug orok’yang ada di Garut ini membuat tanda tanya besar dalam otakku. Hipotesis pertama berkata ’mungkin ada hubungan antara curug tersebut dengan orok/ bayi, baik itu sebagai tempat pembuangan bayi aborsi, atau mungkin ada yang pernah melahirkan di curug ini’. Itulah dugaan yang mungkin muncul dari setiap orang. Wajar, karena telah berita2 kriminal di TV telah mempengaruhi persepsi kita. Selidik punya selidik, seseorang yang berasal dari daerah tersebut memberikan sedikit cerita ’bahwa dulu, keadaan jalan menuju air terjun/curug, sangatlah curam dam licin, sehingga siapapun yang ingin ke curug, harus menempuh perjalanan dengan ngorondang/ merangkak seperti bayi’. Nah, sejak itulah curug ini terkenal dengan sebutan curug orok.
Buat siapapun yang pingin suasana baru yang sejuk, menenangkan, indah dan jauh dari keramaian kota, tempat ini cocok untuk dikunjungi. Khususnya untuk orang2 yang hobby Katarsis dengan cara Berteriak, curug ini bisa dijadikan alternatif tempat, karena derasnya air membuat suara kita Kalah!!. Bahkan jika hanya ingin menikmati alam, tempat ini juga c karena niscaya kita akan berdecak kagum akan keindahan&kehebatan sebuah penciptaan. Subhanallah!
Meskipun namanya tetap curug orok, namun kini sudah banyak berubah. Pengunjung tidak perlu lagi merangkak karena jalan menuju curug sudah mulai bagus dan sebagian sudah bertangga. Kita hanya tinggal hati2 saja. Nah kalau nanti berkesempatan kesana, jangan sampai terlena hingga lupa waktu, karena semakin sore, kabut semakin tebal. Hal itu bisa mengganggu perjalanan pulang, apalagi jika naik motor, selain tidak kelihatan, dingin pula!
The last, selamat refreshing- semoga bisa membuat kita selalu segar dan semangat...!