ODOS (One Day One Siroh) 4-6
Empat: "Keberanian Nabi Ibrahim AS"
Nabi Ibrahim as adalah salah satu nabi yang sangat pemberani menghadapi kaum yang sesat. Beliau tidak peduli mereka mengejek ajakannya.
Pada saat yang tepat,,,saat semua penduduk mengadakan pesta tahunan,,,Nabi Ibrahim as mendatangi kuil dengan membawa kapak besar yang tajam.
Di dalam kuil,,,banyak sekali makanan untuk persembahan.Makanan itu masih utuh karena patung memang tidak bisa makan. Nabi Ibrahim as hanya tersenyum mengingat kebodohan penduduk Negeri Babilonia (sekarang Irak )
Lantas dengan tangkas,,,Nabi Ibrahim as merobohkan semua patung-patung di dalam kuil,,,kecuali patung yang paling besar. Sebelum pergi,,,Nabi Ibrahim as meninggalkan kapaknya di pundak patung yang paling besar.
Raja Namrud dan penduduk negeri Babilonia sangat terkejut ketika mereka kembali dan melihat kuil tempat penyembahan mereka hancur.
"Siapa yang telah menganiaya tuhan-tuhan kita?!" teriak Raja Namrud sangat marah.
"Siapapun pun dia…dia harus di beri hukuman yang setimpal!"
"Hamba tahu…ini pasti perbuatan Ibrahim!"kata seorang penduduk
"Panggil dia sekarang juga!"
Para pengawal kerajaan diikuti beberapa penduduk mendatangi rumah Nabi Ibrahim as…Derap langkah mereka terdengar riuh…Nabi Ibrahim as pun di seret dan diarak keliling kota…beliau lalu dibawa ke tempat terbuka.
"Ibrahim…apa betul kamu yang telah menghancurkan tuhan-tuhan kami?"tanya seorang hakim beberapa saat kemudian.
Nabi Ibrahim as tersenyum tenang "Bukan" jawabnya singkat„„ coba lihat…bukankah yang memegang kapak itu patung yang paling besar? Barangkali dia yang melakukannya" lanjutnya
"Mana mungkin? Dia tidak bisa melakukan apa pun?" kata hakim tegas.
Nabi ibrahim as tersenyum lagi…"Kalau tidak bisa melakukan apapun, mengapa kalian menyembahnya?" ujarnya pelan.
Semua terpana mendengar perkataan Nabi Ibrahim as yang begitu pelan tetapi amat mengagetkan.
"Mengapa kalian menyembah sesuatu yang tidak mendatangkan kebaikan? Mengapa kalian tidak juga menyadari kesalahan kalian?"
"Diam!" bentak Raja Namrud tidak tahan mendengar kalimat Nabi Ibrahim as. "prajurit, sekarang juga kumpulkan kayu bakar untuk membakar ibrahim" perintahnya kemudian
Tidak berapa lama,,,kayu pun terkumpul dan membentuk perapian yang siap membakar Nabi Ibrahim as
Begitu api berkobar Nabi Ibrahim as dilemparkan ke dalamnya,di saksikan hampir semua penduduk Negeri Babilonia. Pada saat itu pula Allah SWT berfirman "Hai api, menjadi dinginlah (kamu) dan berilah keselamatan bagi Ibrahim" ( QS. Al Anbiya,21:69 )
………to be continue………
Ensiklopedi mini: "Ayah nabi Ibrahim as"
Nabi Ibrahim as di lahirkan di Irak ( Kaldea ) Ayahnya adalah seorang tukang kayu pembuat patung. Patung-patung itu di jual kepada masyarakat untuk disembah. Ketika remaja Nabi Ibrahim as sangat heran melihat patung buatan ayahnya disembah orang. Ayahnya sangat marah ketika Ibrahim menanyakan hal itu. Sebabnya sang ayah khawatir patung-patungnya tidak laku akibat ulah Ibrahim.
Sumber: Buku Muhammad Teladanku jilid 1 hal.8-9 Sygma Daya Insani
Lima: " NABI IBRAHIM AS, DAN BUNDA SARAH "
Allah SWT tidak membiarkan Nabi Ibrahim AS teraniaya. " Api, menjadi dinginlah dan selamatkan Ibrahim" demikian Allah SWT berfirman kepada api.
Api pun tidak dapat membakar tubuh Nabi Ibrahim AS sehingga beliau dapat keluar dari dalam api dengan selamat. Kemudian, bersama Sarah, istrinya, Nabi Ibrahim AS meninggalkan negerinya dan pergi ke Palestina. Dari Palestina, Nabi Ibrahim AS dan Sarah tiba di Mesir. Saat itu, Mesir berada di bawah kekuasaan raja~raja Amalekit (Hyksos ). Raja~raja Amalekit ini sangat menyukai wanita~wanita cantik. Jika wanita cantik itu telah menikah, raja~raja Amalekit akan membunuh suaminya.
Saudara ~saudaraku tercinta, Bunda Sarah adalah wanita yang jelita, melihat kecantikannya, raja berniat meminang Sarah menjadi istrinya.
"Apakah ia istrimu?" Tanya raja kepada Nabi Ibrahim AS.
Nabi Ibrahim tahu bahwa ia akan dibunuh jika mengaku bahwa Sarah adalah istrinya. Oleh karena itu, beliau berpura pura memperlakukan Sarah sebagai adiknya, ternyata raja tidak dapat mendekati Bunda Sarah, kakinya seolah tertanam di lantai.
" Wanita ini pasti dilindungi oleh Tuhannya. Aku tidak dapat mengganggunya." Demikian pikir raja ketakutan.
Akhirnya, raja melepaskan Nabi Ibrahim AS dan Bunda Sarah. Sebagai hadiah, raja memberikan seorang hamba wanita bernama Hajar kepada mereka berdua.
Saudara~saudaraku tercinta, Nabi Ibrahim AS terus berdakwah, namun beliau tidak juga diberi seorang anak yang dapat melanjutkan tugas dakwahnya, padahal usianya sudah semakin lanjut. Melihat hal itu, Bunda Sarah meminta Nabi Ibrahim AS menikahi Hajar. Apakah Allah memberi Nabi Ibrahim AS seorang anak dari rahim Bunda Hajar?
Ensiklopedi mini: “Raja Namrud”
Nabi Ibrahim AS dibakar atas perintah Raja Namrud. Namrud adalah raja yang menganggap dirinya Tuhan. Allah kemudian membinasakan Raja Namrud beserta pasukannya dengan serangan nyamuk. Demikian Allah menghinakan orang~orang yang sombong.
Enam: “NABI IBRAHIM AS BERANGKAT KE MEKKAH”
Dengan izin Allah, bunda Hajar pun mengandung. Tidak lama kemudian lahirlah bayi yg diberi nama Ismail. Dengan dada yg dipenuhi kasih sayang dan rasa syukur yg menadalam atas karunia Allah, nabi Ibrahim mendekap Ismail erat-erat. Sudah puluhan tahun menantikan seorang anak. Kini pada usia senja, anak yg didamba lahir. Air mata sang Nabi berlinang menahan haru..
"Engkaulah belahan jiwaku, engkaulah penerus dakwahku kelak." bisik ibrahim pd bayi mungilnya.
Sejak itu hari-hari Nabi Ibrahim dipenuhi dengan tawa Ismail. Disela-sela kesibukan berdakwah, beliau selalu menyempatkan diri untuk menggendong sang bayi. Bunda Sarah juga sangat menyayangi Ismail. Beliau sering membantu bunda Hajar mengasuh bayi.
"Lihat kanda," bisik bunda sarah sambil mendekap ismail, "Alangkah miripnya bayi lucu ini denganmu"
Nabi tersenyum mendengar perkataan itu. Bunda Hajar pun membalas senyumannya. Namun Nabi adalah suami yg lembut. Beliau tahu bahwa walaupun amat menyayangi Ismail, sebenarnya bunda Sarah sangat ingin memiliki putra yg lahir dari rahimnya sendiri, putra sholeh yang akan meneruskan dakwah mereka.
Nabi menyadari betapa beratnya perasaan bunda Sarah. Beliau sangat ingin meringankn beban itu. Karena itu dalam setiap kesempatan brdo'a. Nabi Ibrahim dan bunda Sarah meminta pada Allah SWT berkenan menurunkan seorang lagi penerus dakwah dari rahim bunda Sarah.
Belum lagi do'a itu terkabul, Allah Maha Penyayang menurunkan sebuah ujian yang sangat berat. Nabi diperintah untuk membawa bunda Hajar dan bayinya pergi ke sebuah tempat yang sangat jauh. Sebuah tempat sunyi tak berpenghuni di tengah gurun yang tandus dan gersang.
Perpisahan ini terasa sangat berat dihati bunda Hajar dan bunda Sarah. Tetapi kehendak Allah ada di atas segalanya.
Apa yang terjadi pada bunda Hajar dan Ismail ditempat baru itu?
Ensiklopedia Mini : * ABUL ANBIYA *
Akhirnya, Allah Maha Penyayang mengabulkan do'a bunda Sarah. Pada usia yang sudah senja, bunda Sarah mengandung. Kemudian lahirlah Nabi Ishaq. Dari keturunan Nabi Ishaq inilah lahir Nabi Ya'qub, Yusuf, Ayyub, Dzulkifli, Syu'aib, Yunus, Musa, Harun, ilyas, ilyasa, Daud, Sulaiman, yahya dan Isa. Sementara dari Nabi Ismail lahirlah Nabi Muhammad. Karena itu, Nabi Ibrahim disebut Abul Anbiya (Bapa Para Nabi).
Sumber: ODOS 4-6
Buku Muhammad Teladanku Jilid 1
Halaman 8-13. Penerbit: Sygma Daya Insani