08 Mei, 2006

Sang petualang


Sepertinya bagi sebagian orang, curhatan berikut ini kayaknya ”gak penting banget sih!”. Tapi, baik secara langsung ataupun tidak, sang sepatu ini telah banyak membantu user dalam penampilan maupun perjalanan. Kedua sepatu ini berasal dari ”kota kembang”, tentu tau dong harganya yang miring... (gocap dapet dua pasang bo..!)

Sepatu yang pertama sudah di pensiunkan, karena jasa2nya yang menggunung, yang telah membuatnya tak layak lagi menempuh perjalanan panjang. Sebagian kulitnya hilang, ditelan kerikil2 tajam dan dinginnya air. Sepatu 1 berhasil bertahan selama 3 bulan, sejak pembelian di awal bulan february. Niatnya sih Cuma buat KKM aja (10 hari dengan medan yang cukup berat), tapi ternyata ia berhasil bertahan lebih lama dari yang direncanakan. Sepatu ke 2 dibeli beberapa hari lalu, setelah rasa pri kesepatuan-ku muncul. Meski kenyamanan sepatu 2 ini jauh dari kenyamanan sepatu 1, namun saya yakin ia pun akan banyak membantu perjalananku.

Beberapa pelajaran yang di dapat dari tragedi sepatu ini adalah; bahwa Harga yang mahal memang tidak lepas dari kualitas dan ’gengsi’, namun jangan gengsi membeli barang yang berharga murah, karena yang penting itu FUNGSI (curiga pembenaran atas kekurangan uang, hehe). Selain itu saya juga jadi belajar ’masuk 1-keluar 1’, maksudnya klo ita mendapat satu barang, maka keluarkan satu barang, hal ini bisa membantu agar tidak banyak barang menumpuk mubazir dan mengurangi kemungkinan bingung memilih karena banyaknya barang. . .



1 komentar:

Anonim mengatakan...

hu... gitu aja curhat!! sepatu gitu loh! beneran emang udah dikeluarin tuh sepatu petualang?