06 November, 2014

Sebuah catatan penting dari pelatihan pengasuhan anak oleh Ayah Ihsan Baihaqi

Dijaman serba Online seperti hari ini, banyak sekali informasi berseliweran. Mulai dari informasi biasa saja, suka-suka, remeh temeh,ilmu, kebohongan, fitnah, bahkan info penting dan daruratpun di share di media sosial. Sebagai manusia yang pastinya pernah diuntungkan dengan share-share semacam itu, sekaligus mungkin pernah dirugikan oleh sebagian hal negatifnya, tentunya kita jadi bisa lebih berhati-hati dalam memilih berita/info yangpatut di share dan tidak.
Nah, berkenaan dengan hal itu, di blog ini akan saya share info/artikel yang pernah saya dapat dan saya anggap penting untuk dibaca oleh lebih banyak orang. Beberapa dari teman-teman mungkin sudah pernah membaca, namun saya yakin masih ada orang diluar sana yang tak tersentuh BC atau Share copasan dari teman grup di sosmed. Hal ini juga saya lakukan bukan untuk 'cari gampang ngisi blog' melainkan untuk menyimpan ilmu-ilmu beserta sumbernya yang sudah saya dapat. Kenapa harus disimpan? berdasarkan pengalaman terdahulu, setiap selesai membaca seseuatu yang menginspirasi, mengharukan atau menggugah semangat, biasanya tiba-tiba saya merasa terbakar dan ingin segera mempraktekkan kebaikan yang dianjurkan dalam artikel yang sudh dibaca. Namun, setelah waktu berlalu, hari berganti, bulan bertambah, semangat itupun turut mengendur. Hingga saya ingat akan artikel lama dan ingin membacanya kembali untuk membangkitkan semangat yang padam, namun apa daya, data tak pernah ditemukan karena memang tak pernah disimpan. Ada juga kasus lainnya yaitu ketika salah satu teman grup tiba tiba bertanya "ada yang punya artikel tentang x nggak? kemarin saya belum sempet baca sampai tuntas". Begitulah kira-kira penjelasan saya, semoga niat baik ini dapat mendatangkan kebaikan pula.

Artikel pertama yang akan saya repost berasal dari share di grup ibu-ibu MDS Bandung, terimakasih.

Hasil Pelatihan Pengasuhan Anak & Remaja bersama abah Ihsan Baihaqi Ibnu Bukhari di Berlin, 1 november 2014

Oleh : Sari Banon

-Bertengkar bagi nak anak adalah penting untuk persiapan masa depan nya

-Anak harus diajarkan menyelesaikan masalah sendiri, jika semua masalah disdlesaikan oleh orang tua, nanti anak akan kesulitan menyelesaikan konflik ketika dewasa

-Aturan inti soal meminta izin / meminta barang: setiap anak wajib meminta izin kepada semua orang, berlaku juga kakak kepada adik / orang tua kepada anak. Contoh-> Jika adik mengambil makanan kakak, padahal kakak tidak mengizinkan tidak diperbolehkan, maka WAJIB untuk adik mengembalikan makanan nya

-Penyebab kriminalitas semakin menjamur di indonesia karena tayangan tentang kriminalitas selalu dipertontonkan setiap saat

-4 bentuk sukses secara kasat mata 1. Harta 2. Tahta 3. Kata (dalam artian setiap perkataan nya didengar semua orang) 4. Cinta (dicintai semua orang)

-Ayah adalah kunci kesuksesan anak, jika diibaratkan ibu adalah madrasah/sekolah, maka ayah adalah kepala sekolah nya

-50-80% potensi hidup manusia berkembang ketika usia kurang dari 7 tahun

-Hukum bermain bagi anak pada rentang usia 0-7 tahun adalah WAJIB. Tidak diperbolehkan mengharuskan anak belajar membaca dll pada usia ini, termasuk belajar mengaji (kecuali menghapal Al-quran). Bebaskan anak bermain sepuasnya, asal mengikuti 3 aturan: 1. Tidak membahayakan dirinya sendiri 2. Tidak merugikan orang lain 3. Tidak melanggar hukum agama & negara. Jika aturan di atas dilanggar, maka wajib tegas kepada anak dengan memberikan sanksi yang jelas & tidak plin plan.

-Ketika dewasa, Keuntungan anak yang sering bermain, terutama bermain di luar bersama teman teman nya: 1. Mempunyai skill komunikasi yang baik 2. Dapat bekerja sama dengan orang lain

-Anak yang kurang bermain akan mempunyai tutur kata yang menyakitkan & sulit diatur ketika dewasa

-Anak harus dibiasakan curhat dengan orang tua, supaya nanti ketika dewasa dapat bertahan di lingkungan yang buruk

-Pria 2 kali lebih rentan melakukan bunuh diri, karena anak laki laki identik harus bisa memendam perasaan

-Anak yang sudah akil baligh, sudah waktunya mapan tapi masih merepotkan orang tua (bahasa kasar nya (maaf), cuma jadi benalu), diwajibkan untuk hijrah ke tempat lain demi keselamatan diri nya sendiri & menghilangkan ketergantungan dengan orang tua

-Penyebab anak mengecewakan orang tua: karena ketika kecil mereka sering dikecewakan oleh orang tua mereka

-4 teori perilaku anak 1. Teori dosa asal (dosa nabi adam)-> setiap anak ketika lahir sudah membawa dosa (negatif) 2. Teori behaviorisme-> setiap anak yang lahir tidak membawa apa apa (kosong/netral) 3. Teori psikoanalisa-> setiap anak lahir dengan membawa kecenderungan menjadi pribadi yang negatif atau positif, tergantung alam bawah sadar mereka (positif atau negatif, tergantung keadaan) 4. Teori fitrah-> setiap anak lahir dalam keadaan fitrah & menyukai kebaikan (positif)

-Penyebab anak tidak patuh kepada orang tua: ketika kecil semua kemauan nya selalu dituruti & tidak ada nya batasan tegas soal permintaan anak

-Anak yang rasa penasaran nya dijaga semenjak kecil (semua pertanyaan nya dijawab, kalaupun orang tua belum tahu jawab nya sebaiknya orang tua bilang akan berusaha mencari jawaban nya) akan mempunyai keyakinan yang kuat, semisal dalam hal keyakinan beragama

-Dosa berbohong kepada anak, dosa nya sama dengan berbohong kepada orang dewasa

-Trik tegas kepada anak ketika anak merengek rengek di tempat umum: tinggalkan & jangan lihat mata nya

-Manusia disunnahkan berbicara, karena anak yang selalu diam lebih rentan menjadi anak yang bermasalah dibandingkan anak yang suka bicara

-Jenis curhat dilihat dari umur anak 1. 0-7 tahun: minimal 30 menit sehari & setiap hari. Bisa dengan cara bercerita, bermain diluar dll 2. >7 tahun: luangkan minimal 3 jam (setelah belajar) per minggu untuk mendengar semua keluhan anak, tetapi harus bersifat privasi (tidak dengan kakak adik nya, bahkan hanya dengan ayah / ibu). Bisa dilakukan sambil bermain berdua

-Salah satu penyebab utama anak tidak dekat dengan orang tua: orang tua secara tidak sadar telah menjatuhkan harga diri anak melalui nasehat2 yang over dosis & tidak pada waktunya. Hal ini menyebabkan anak tertekan & tidak mau berlama lama dengan orang tua nya

-Besar intervensi orang tua kepada anak menurut umur: 1. >18 tahun = 10% 2. 15-18 tahun = 40% 3. >12 tahun = 60% 4. 0-12 tahun = 100% Ini berarti, orang tua hanya punya kesempatan selama 12 tahun untuk bisa bersama anak

-Penyebab anak terpengaruh teman: 1. Orang tua menyampaikan nasehat dengan cara yang salah 2. Anak dinasehati ketika dia terkena masalah tanpa didengar dulu curhatan nya 3. Orang tua terlalu sibuk dengan urusan nya sendiri

-Anak yang diam ketika dinasehati setelah melakukan kesalahan hanyalah bentuk penyelamatan diri

-Pola asuh anak tidak cukup dengan teladan, teladan hanya berpengaruh 20% sisa nya dengan pendekatan2

-Pendidikan pesantren bagi anak: 1. Umur SMA : ideal 2. Umur SMP : bagus 3. Umur SD atau bahkan TK : sangat tidak disarankan

-Unsur disiplin adalah ketegasan dalam membuat aturan, bukan ditekankan pada kekerasan dalam bertindak

-Kekerasan orang tua pada anak bersumber dari terlalu banyak kata kata yang keluar untuk anak, ditambah dengan masalah yang ada sebelumnya

-Cara menerapkan anak tata krama (seperti meminta maaf, meminta izin) adalah dengan diulang ulang & diberi sanksi jika ada pelanggaran

Tidak ada komentar: